Kenali Tanda dan Gejala Hipokalemia!


Kalium adalah mineral penting yang memiliki banyak peran dalam tubuh Anda. Ini membantu mengatur kontraksi otot, menjaga fungsi saraf yang sehat dan mengatur keseimbangan cairan. Namun, survei nasional menemukan bahwa sekitar 98% orang Amerika tidak memenuhi asupan kalium yang disarankan. Diet Barat cenderung disalahkan, karena lebih menyukai makanan olahan daripada makanan nabati utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan kacang-kacangan.

Yang mengatakan, hipokalemia adalah diet rendah kalium jarang menjadi penyebab kekurangan kalium, atau hipokalemia. Kekurangan ditandai dengan tingkat kalium darah di bawah 3,5 mmol per liter.

Sebaliknya, itu terjadi ketika tubuh Anda tiba-tiba kehilangan banyak cairan. Penyebab umum termasuk muntah kronis, diare, berkeringat berlebihan dan kehilangan darah.

Berikut 8 tanda dan gejala defisiensi kalium.
1. Kelemahan dan Kelelahan
Kelemahan dan kelelahan seringkali merupakan tanda pertama dari kekurangan kalium. Ada beberapa cara agar kekurangan mineral ini dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan. Pertama, potasium membantu mengatur kontraksi otot. Ketika kadar kalium darah rendah, otot Anda menghasilkan kontraksi yang lebih lemah. Kekurangan mineral ini juga dapat mempengaruhi bagaimana tubuh Anda menggunakan nutrisi, yang mengakibatkan kelelahan.

Sebagai contoh, beberapa bukti menunjukkan bahwa kekurangan dapat merusak produksi insulin, yang mengakibatkan kadar gula darah tinggi.

2. Kram dan Kejang Otot
Kram otot adalah kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak terkendali. Mereka dapat terjadi ketika kadar kalium rendah dalam darah. Dalam sel-sel otot, kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak yang merangsang kontraksi. Ini juga membantu mengakhiri kontraksi ini dengan keluar dari sel otot. Ketika kadar kalium darah rendah, otak Anda tidak dapat menyampaikan sinyal-sinyal ini secara efektif. Ini menghasilkan kontraksi yang lebih lama, seperti kram otot.

Kalium membantu memulai dan menghentikan kontraksi otot. Kadar kalium darah yang rendah dapat mempengaruhi keseimbangan ini, menyebabkan kontraksi yang tidak terkendali dan berkepanjangan yang dikenal sebagai kram.

3. Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan memiliki banyak penyebab, salah satunya mungkin karena kekurangan kalium. Kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak ke otot-otot yang terletak di sistem pencernaan. Sinyal-sinyal ini merangsang kontraksi yang membantu sistem pencernaan mengocok dan mendorong makanan sehingga bisa dicerna. Ketika kadar kalium darah rendah, otak tidak dapat menyampaikan sinyal secara efektif. Dengan demikian, kontraksi dalam sistem pencernaan dapat menjadi lebih lemah dan memperlambat pergerakan makanan. Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa defisiensi yang parah dapat menyebabkan usus menjadi lumpuh total. Namun, penelitian lain menemukan bahwa hubungan antara kekurangan kalium dan usus yang lumpuh tidak sepenuhnya jelas.

4. Jantung berdebar
Pernahkah Anda memperhatikan jantung Anda tiba-tiba berdetak lebih kencang, lebih cepat atau tidak berdetak? Perasaan ini dikenal sebagai jantung berdebar dan umumnya dikaitkan dengan stres atau kecemasan. Namun, jantung berdebar juga bisa menjadi tanda kekurangan kalium.

Ini karena aliran kalium masuk dan keluar dari sel-sel jantung membantu mengatur detak jantung Anda. Kadar kalium darah rendah dapat mengubah aliran ini, menghasilkan jantung berdebar-debar.

Selain itu, jantung berdebar mungkin merupakan tanda aritmia, atau detak jantung yang tidak teratur, yang juga terkait dengan defisiensi kalium. Tidak seperti palpitasi, aritmia telah dikaitkan dengan kondisi jantung yang serius.

5. Nyeri dan Kekakuan Otot
Nyeri otot dan kekakuan juga bisa menjadi tanda defisiensi kalium yang parah. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kerusakan otot yang cepat, juga dikenal sebagai rhabdomyolysis. Kadar kalium dalam darah membantu mengatur aliran darah ke otot Anda. Ketika levelnya sangat rendah, pembuluh darah Anda dapat berkontraksi dan membatasi aliran darah ke otot-otot Anda.

Ini berarti sel-sel otot menerima lebih sedikit oksigen, yang dapat menyebabkan mereka pecah dan bocor.

6. Kesemutan dan Mati Rasa
Mereka yang mengalami kekurangan kalium dapat mengalami kesemutan dan mati rasa yang persisten. Ini dikenal sebagai paresthesia dan biasanya terjadi pada tangan, lengan, tungkai dan kaki. Kalium penting untuk fungsi saraf yang sehat. Kadar kalium dalam darah yang rendah dapat melemahkan sinyal saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan dan mati rasa.

Sementara kadang-kadang mengalami gejala-gejala ini tidak berbahaya, kesemutan dan mati rasa yang terus-menerus mungkin merupakan tanda dari kondisi yang mendasarinya. Jika Anda mengalami paresthesia persisten, yang terbaik adalah menemui dokter Artria di Klinik

7. Kesulitan Bernafas
Kekurangan kalium yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Ini karena potasium membantu menyampaikan sinyal yang merangsang paru-paru untuk berkontraksi dan berkembang. Ketika kadar kalium darah sangat rendah, paru-paru Anda mungkin tidak mengembang dan berkontraksi dengan baik. Ini menghasilkan sesak napas.

Juga, kalium darah rendah dapat membuat Anda kehabisan napas, karena dapat menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Ini berarti lebih sedikit darah yang dipompa dari jantung Anda ke seluruh tubuh Anda. Darah mengantarkan oksigen ke tubuh, sehingga aliran darah yang berubah dapat menyebabkan sesak napas.

8. Perubahan Suasana Hati
Kekurangan kalium juga dikaitkan dengan perubahan suasana hati dan kelelahan mental. Kadar kalium darah rendah dapat mengganggu sinyal yang membantu mempertahankan fungsi otak yang optimal. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa 20% pasien dengan gangguan mental memiliki kekurangan kalium. Yang mengatakan, ada bukti terbatas di bidang defisiensi kalium dan suasana hati. Diperlukan lebih banyak penelitian rekam medis sebelum membuat rekomendasi.

Subscribe to receive free email updates: